MEDAN, 30 Juni 2025 – Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) FIP UNIMED sukses menyelenggarakan Kuliah Umum Konseling Populasi Khusus di Gedung 71 Lantai 3 FIP UNIMED pada 30 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi ajang “reality check” bagi mahasiswa tentang peran vital konseling dalam menjangkau mereka yang kerap terpinggirkan.

Kuliah umum ini mengusung motto inspiratif: “Konseling hadir untuk meretas sekat, merangkul perbedaan dalam mencari identitas dan kebermaknaan hidup bagi populasi khusus”.

Acara ini menghadirkan tiga narasumber dengan perspektif multidisiplin:

Prof. Dr. Nuraini, M.S. (Pemateri 1) memaparkan materi mengenai Mengoptimalkan Konseling bagi Populasi Khusus.

Bapak Ginda Ardiansyah Nasution, S.T. dari Dinas Sosial Kota Medan (Pemateri 2) menjelaskan Upaya Pemerintah untuk Mengoptimalkan Kebermaknaan Hidup Populasi Khusus, yang mencakup pekerja seks komersial, anak jalanan, dan tuna wisma.

Ibu Sarah Aisyah Ahmad, S.Psi. dari Lembaga PKPA (Pemateri 3) membahas Peran Lembaga dalam Membina Populasi Khusus.

Kehadiran narasumber dari akademisi, pemerintah, dan lembaga non-pemerintah (NGO) memberikan gambaran utuh tentang tantangan dan strategi penanganan populasi khusus.

Prof. Dr. Nuraini, M.S. menegaskan urgensi peran konselor “Mengoptimalkan konseling bagi populasi khusus menuntut konselor untuk tidak hanya merangkul perbedaan, tetapi juga memahami dinamika identitas dan konteks kebermaknaan hidup mereka yang kompleks.”

Kuliah umum ini menunjukkan komitmen Prodi BK dalam memperluas cakupan pemahaman konseling di luar setting pendidikan formal.

Kami berkomitmen untuk membekali calon konselor agar mampu menjangkau dan memberikan kebermaknaan hidup bagi individu yang kerap terpinggirkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *