BINJAI, 23 Mei 2025 – Maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar Kota Binjai menjadi perhatian serius dan memerlukan intervensi berbasis data. Menanggapi kondisi ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Universitas Negeri Medan (UNIMED), yang diketuai oleh Ibu Erwita Ika Violina (Dosen Prodi BK), memprakarsai kegiatan strategis yang relevan dengan keilmuan Bimbingan dan Konseling. Kegiatan bertema “Pemanfaatan Psikometri Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru BK SMA Negeri Kota Binjai Dalam Menganalisis Kecenderungan Penyalahgunaan Narkoba Pada Siswa” ini menjadi kontribusi akademik Prodi BK terhadap persoalan sosial dan pendidikan di sekolah.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program LPPM UNIMED ini dilaksanakan pada Kamis, 22 Mei 2025, bertempat di SMA Negeri 6 Binjai, dengan menggandeng Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kota Binjai. Dalam sambutannya, Ketua Tim Pengabdian, Ibu Erwita, menekankan pentingnya peran guru BK sebagai garda terdepan dalam menangani potensi penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan berbasis keilmuan. Beliau menegaskan bahwa Psikometri dinilai sebagai alat bantu penting yang mampu memberikan gambaran objektif mengenai kondisi psikologis siswa, sekaligus menjadi dasar kuat dalam penyusunan program pencegahan dan intervensi yang tepat.

Seminar ini menghadirkan dua pemateri, yaitu Eka Prahadian Abdurrahman, S.I.Kom., M.K.M., ICAP I dan Utami Nur Hafsari Putri, S.Psi., M.Psi., Psikolog (Dosen Prodi BK), yang memberikan paparan komprehensif. Materi yang disampaikan meliputi “Penanganan Gangguan Adiksi Narkoba dan Perilaku pada Siswa” serta “Peran Guru BK dalam Pencegahan, Intervensi, dan Rehabilitasi.” Para pemateri menjelaskan bagaimana gangguan adiksi memengaruhi berbagai aspek kehidupan siswa dan memperkenalkan berbagai alat psikometri yang dapat digunakan guru BK untuk mendeteksi dini kecenderungan adiksi, memastikan strategi pendampingan dan penanganan dirancang secara profesional.
Ibu Utami juga menyoroti tiga peran penting guru BK (pencegahan, intervensi, dan rehabilitasi), serta mengingatkan pentingnya aspek etika dan moral dalam proses pendampingan. Guru BK harus mampu menjaga kerahasiaan, memberikan dukungan empatik, dan menghindari pemberian label negatif. Beliau menekankan bahwa pemahaman mendalam terhadap kondisi psikologis siswa melalui instrumen psikometri akan memperkuat peran guru BK sebagai mitra pemulihan yang manusiawi. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan antusiasme tinggi, menunjukkan kebutuhan para guru BK akan peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi tantangan nyata di sekolah.

